Kembali ke konten utama
Tim Ilmuwan Temukan Antibodi untuk Melawan Virus Korona Wuhan, Efektif Hingga 98%
2020-05-29
New Southbound Policy。Obat yang dikembangkan dari antibodi adalah salah satu objek penelitian populer, karena obat tersebut relatif lebih aman dan memiliki efek samping yang sangat kecil. Tim peneliti Chang Gung University memperkirakan pada bulan Juni mendatang, mereka akan mulai mencari perusahaan untuk pengalihan teknologi dan memproduksi obat tersebut secara massal. (Foto oleh CNA)
Obat yang dikembangkan dari antibodi adalah salah satu objek penelitian populer, karena obat tersebut relatif lebih aman dan memiliki efek samping yang sangat kecil. Tim peneliti Chang Gung University memperkirakan pada bulan Juni mendatang, mereka akan mulai mencari perusahaan untuk pengalihan teknologi dan memproduksi obat tersebut secara massal. (Foto oleh CNA)



Tim peneliti dari Taiwan dan Inggris berhasil menemukan antibodi utama yang dapat digunakan untuk mengembangkan obat penangkal virus korona Wuhan (Covid-19). Tim peneliti dalam proyek ini datang dari institusi terkemuka, yaitu Chang Gung University, Chang Gung Memorial Hospital, Academia Sinica, Institut Kedokteran Pencegahan Penyakit Kementerian Pertahanan Nasional, dan Oxford University.
 
Direktur Pusat Penelitian Infeksi Penyakit Menular Baru Chang Gung University, Shih Shin-ru, mengatakan tim peneliti tersebut berhasil menemukan sebuah antibodi yang dapat memotong kemampuan virus korona Wuhan untuk memasuki tubuh manusia dengan tingkat efektivitas mencapai 90-98 persen. Antibodi tersebut memiliki tingkat efektivitas yang sama ketika diujicobakan terhadap strain virus korona Wuhan yang ditemukan di Tiongkok, Amerika, Eropa, maupun Mesir.     
 
Wabah virus korona Wuhan yang saat ini masih melanda di seluruh dunia, mendorong berbagai negara untuk berlomba mengembangkan obat penawar. Obat yang dikembangkan dari antibodi adalah salah satu objek penelitian populer, karena obat tersebut relatif lebih aman dan memiliki efek samping yang sangat kecil. Tim peneliti Chang Gung University memperkirakan pada bulan Juni mendatang, mereka akan mulai mencari perusahaan untuk pengalihan teknologi dan memproduksi obat tersebut secara massal. Jika seluruh proses berjalan lancar, obat tersebut sudah bisa memasuki pasar pada akhir tahun ini.    
 
Sebelumnya pada bulan April lalu, tim peneliti dari Chang Gung University yang dipimpin oleh Huang Kuan-ying, berhasil menemukan lebih dari 10 strain antibodi monoklonal manusia yang dapat mengikat virus korona, dan membuat virus tersebut kehilangan kemampuannya untuk menginfeksi manusia.    
 
Tim peneliti Chang Gung University telah melakukan beberapa uji coba untuk mengetes efektivitas antibodi tersebut, termasuk immunofluorescence assay (IFA), neutralization test (NT), dan plaque reduction neutralization test (PRNT).